MEMOAR SULTAN ABDUL HAMID II
Collection Location | Perpustakaan STAI Tasikmalaya Contact Detail |
Edition | |
Call Number | 922.97 MUH m |
ISBN/ISSN | 9789795926511 |
Author(s) | Muhammad Harb |
Subject(s) | Biografi Tokoh Agama Islam |
Classification | 922.97 |
Series Title | GMD | Text |
Language | Indonesia |
Publisher | Pustaka al Kautsar |
Publishing Year | 2012 |
Publishing Place | Jakarta |
Collation | xxxiv + 428 hlm; 20,5 x 13 cm |
Abstract/Notes | BAB I: MENGENAL SULTAN ABDUL HAMID II DAN MEMOAR (CATATAN HARIANNYA) Sultan Abdul Hamid II dan Pemikiran Islam Sultan Abdul Hamid II dan Peradaban Barat Sultan Abdul Hamid II dan Yahudi Catatan Harian Sultan Abdul Hamid II Sultan Abdul Hamid dan Dunia Islam Sultan Abdul Hamid 11(1842-1918 M) Masalah-masalah Bangsa Arab Pada Masa Pemerintahan Sultan Abdul Hamid II Sultan Abdul Hamid dan Yahudi Sultan Abdul Hamid II dan Jaringan Komite Persatuan dan Kemajuan (Al-Ittihad wa At-Taraqqi) BAB II: CATATAN HARlAN SULTAN ABDUL HAMID II 1. Penanggalan Barat yang Lucu 2. Memoar Secara Khusus Berkaitan dengan Sejarah 3. Mereka yang Melukaiku, Mengangkat Murad (Anggota Freemasonry), Sebagai Pahiawan 4. Putra Mahkota Takut Terhadap Para Sastrawan 5. Aku Menyukai Sastra dan Sejarah 6. Tiada yang Kulakukan Kecuali Bersimpati kepada Para Sastrawan yang Menyerangku 7. DR. Nazhim, Seorang Tokoh Al-Ittihad wa At-Taraqqi, Adalah Sosok Pendendam dan Pendengki 8. Mereka Mencampakkanku dan Pemenintahan, Namun Meneka Tak Melakukan Apapun, Bahkan Sepersepuluh dan Keberhasilanku 9. Pinjaman Luan Negeri pada Peniode Pemerintahanku Menunun dan 300 Juta Lira Menjadi 30 Juta Lina Saja 10. Bangsa Turki Memilih Midhat Pasya, Lalu Midhat Memilih Jalan Perang. Lantas Mengapa Mereka Menyalahkanku? 11. Aku Membiayai Korban Perang Rusia dengan Harta Pnibadiku 12. Midhat Pasya: Walikota yang Baik dan Politisi yang Gagal 13. Pamanku Sultan Abdul Aziz Menghormati Auni Pasya, Namun Ia Membangkang Kepadanya 14. Midhat Pasya Diktator Sewenang-wenang, Namun (Seolah-olah) Menyerukan Demokrasi 15. Kaum Revolusioner Liberal di Bawah Pimpinan Midhat Pasya Adalah para Pecandu Minuman Keras 16. Sungguh Aku Tidak Bertanggungjawab Atas Pembunuhan Midhat Pasya 17. Perbedaan Antara Aku dengan Para Penguasa Lainnya Sepanjang Sejarah 18. Midhat Pasya Tidak Memahami Demokrasi, Kecuali dengan Pengertian yang Diadopsi dan Barat 11. Aku Bukan Satu-satunya Penentang Undang-undang Dasar 12. Aku Memilih Draf Undang-undang Dasar Midhat Pasya Karena Rakyat Mendukungnya 13. Midhat Pasya Sombong dan Yakin Bahwa Revolusi Melawanku Akan Meletus Setelah Pemberhentiannya 14. Apakah Bangsa Ini Cocok dengan Demokrasi? 15. Mereka Tidak Akan Mampu Menilaiku Kecuali Setelah Wafatku 16. Sultan Abdul Aziz Tidak Bunuh Din, Melainkan Dibantai Oleh Aktivis Revolusioner Pemuda Turki 17. Faktor-faktor yang Mendorong Komandan Militer Berpikir untuk Menggulingkan Pamanku, Sultan Abdul Aziz 18. Walikota Makkah Tidak Menyukai Midhat Pasya 19. Pihak-pihak Asing Berusaha Melarikan Midhat Pasya dan Ath-Tha’if ke Mesir 20. Aku Akan Menghadap Tuhanku Dengan Jiwa yang Tenang 69. Freemasonry dan Kudeta dalam Negeri 70. Inggris Mencari Benda-benda Peninggalan Bersejarah di Irak 71. Ditemukannya Petroleum (Minyak Bumi) Di Irak 72. Aku Melarang Inggris Menambang Petroleum yang Terkandung di dalam Perut Bumi Hijaz dan Syiria 73. Aku Menggagalkan Ambisi Inggris Mengeruk Petroleum, Maka Mereka Pun Memunculkan Isu dan Sentimen Kekhilafahan Bangsa Arab 74. Bahkan Jerman Sendiri Juga Tidak Lepas dan Ambisi Menguasai Petroleum Kawasan Arab 75. Petroleum dan Upaya Menggulingkan Diriku dan Tahta 76. Ada Apa dengan Badan Intelijenku? 77. Berbagai Pihak yang Lantang Menentangku dalam TulisanT ulisan Mereka, Mengalami Siksaan Batin 78. Langkah-Langkahku Selama Tm Membuktikan Bahwa Aku Sangat Menghormati Intelektualitas dan Ilmu Pengetahuan 79. Aku Memasukkan Teknologi Telegraf Sebagai Sebuah Inovasi Teknologi Baru 80. Uji Coba Proyek Kapal Selam Menggunakan Dana Pribadiku 81. Said Pasya, Kawan Bagi Setiap Orang yang Memiliki Kekuasaan 82. Komandan yang Gigih dan Berprestasi Harus Dihormati dan Diberi Apresiasi 83. Akhlak Sulaiman Pasya, Salah Seorang Panglima Militer di Front Tona (Bosnia Herzegovina) 52. Aku Membantu Finansial Kelompok Oposisi Agar Perlawanan Mereka Terhormat 53. Pendongengku Muhammad Murad Bey dan Surat Kabar Al-Mizan Mesir 54. Jaringan organisasi Rahasia Zionis Freemasonry Membantu Keluarga dan Kerabat Para Pemberontak untuk Melawanku 55. Freemasonry Mengorbitkan Mereka yang Masih Buram Menjadi Tokoh-tokoh Terkemuka 56. Mereka Mengkudetaku Sebelum Tujuan Utamaku Terwujud 57. Rahasia Kebijakan Politikku 58. Kaum Intelektual Merasa Prihatian Melihat Kondisi Negara 59. Kondisi Keuangan Negara 60. Kaum Salib Bersatu Sedangkan ‘Kaum Bulan Sabit’ Sendirian 61. Kaum Yahudi Meminta Wilayah Palestina Dariku 62. Tujuan Barat adalah Jatuhnya Pemerintahan Utsmaru 63. Arti Penting Terpecahnya Loyalitas Militer 64. Komentarku Terhadap Peran Angkatan Laut Bukan Karena Ketakutanku Atas Diriku 65. Senjata Kekhalifahan 66. Jamaluddin A1-Afghani 67. Aku Berupaya Memanfaatkan Permainan Persaingan Dunia Internasional 68. Inggris dan Jerman Mengeksploitasi Kelalaian Orang-orang Terpelajar 84. Sulaiman Pasya Adalah Kawan Dekat Midhat Pasya, Namun Aku Tetap Menunjuknya Sebagai Panglima Tertinggi Pasukan Kami di Balkan 85. Sang Jenderal Berkata, “Apa yang Aku Inginkan Harus Terlaksana, Meski Apa Pun yang Akan Terjadi dan Menimpa Negeri” 86. Sikap Perdana Menteri yang Menaruh Kepercayaan Kepada Inggris Adalah Sebuah Kesalahan 87. Aku Memasukkan Teknologi Telegraf dengan Usaha dan Perjuanganku 88. Faktor-Faktor Kekalahan Kita Melawan Rusia 89. Kepribadian Radif Pasya 90. Keadilan Adalah Pondasi Kerajaan Utsmani 91. Pengaduan Terhadap Badan Intelijenku 92. Keadilan yang Sesungguhnya Mengharuskan Administrasi Berada di Tangan Kaum Muslimin 93. Sejumlah Pemuda Berangkat Ke Eropa, Lalu Mereka Menjadi Rusak 94. Pengawasan dan Kemashlahatan Umat 95. Aku Bagaikan Seorang Tukang Kebun, Menjaga dan Memelihara Tanaman-Tanamannya dan Hama 96. Aku Tidak Ikut Campur Tangan Pada Kejadian 31 Maret 97. Para Aktivis Al-Ittihad wa At-Taraqqi Melarikan Diri 98. Ketika Pers Menjadi Alat di Tangan Para Perwira 99. Aku Menolak untuk Menghadang dan Menghentikan Langkah Pasukan yang Bergerak Menggulingkanku 100. Sebenarnya Aku Ingin Turun Tahta Atas Keinginanku Sendiri 101. Perbedaan Antara Jepang dan Daulah Utsmaniyah 102. Tatkala Nasionalisme Lebih Tinggi dan Agama 103. Ketika Pesimistis Terhadap Kemajuan Menjadi Sebuah Slogan 104. Aku Menghormati dan Memuliakan Khalil Bey Al-Albani, Maka Dia Pun Tulus Kepadaku 105. Apakah Masuk Akal Aku Meminta Bantuan Perlindungan Kepada Negara Asing? 106. Aku Menunggu dengan Sabar, Tabah dan Tegar Apa yang Akan Terjadi 107. Tipikal Orang-orang yang Ditugasi Menyampaikan Keputusan Pelengseranku dan Tahta 108. Pemakzulan Diriku dan Kekuasaan Sama Sekali Tak Membuatku Sedih, Tapi yang Membuatku Sedih Adalah Pelecehan yang Aku Terima 108. Mereka Khawatir Aku Akan Merebut Kembali Tahta Kesultanan 109. Aku Sebagai Khalifah Kaum Muslimin Disekap Oleh Para Perwira di Dalam Sebuah Istana Yahudi 110. Seorang Opsir dan Satuan Pengawalku di Pengasingan, Melakukan Upaya Pembunuhan Terhadapku 111. Wakil Komandan Menolak Menyerahkan Proyektil yang Menjadi Bukti Upaya Pembunuhan Terhadapku Itu 112. Mereka Melarangku Membaca Surat Kabar 113. Mereka Menjarah Istanaku Setelah Mereka Mencopotku 114. Kenapa Militer Ingin Menguasai Harta Pribadiku? 115. Militer, Negara aalam Negara 116. Mereka Takut Kepadaku, Padahal Mereka Sedang Memegang Kekuasaan — 117. Kekayaan yang Ingin Diambil oleh Para Perwira 118. Ya Allah, Peliharalah Negara mi dan Kejahatan Para Penjahat 119. Aku Dipaksa untuk Melepaskan Kekayaanku 120. Mereka Mengkhawatirkan Catatan-catatan Hariariku 121. Aku Mendiktekan Catatan-Catatan Harianku dan Tempat Pengasinganku yang Kedua 122. Tidak Ada Satu Orang Pun yang Bisa Memanipulasi, Memalsukan, dan Mendistorsi Sejarah 123. Tragedi Negara dalam Perang Balkan 124. Persatuan Gereja-gereja Melawan Kami 125. Aku Memisahkan Antara Pemerintahanku dengan Gereja-gereja, Namun Kemudian Para Aktivis Organisasi Al-Ittihad wa At-Taraqqi Justru Menyatukannya Kembali Setelah Masa Kesultananku 126. Kita Tidak Kalah Melainkan oleh Campur Tangan dan Keterlibatan Militer dalam Dunia Politik 127. Aku Pergi Meninggalkan Tempat Pengasinganku yang Pertama Menuju ke Tempat Pengasinganku yang Kedua 128. Setelah Allah, Kita Tidak Punya Apa-Apa Lagi Kecuali Negara Kita 129. Semua yang Membuatkan Sedih Adalah Bencana dan Tragedi yang Menimpa Negeriku 130. Para Anggota Dewan Revolusi Saling Menghabisi Antar Sesama Mereka 131. Aku Membentengi Selat-selat yang Ada untuk Mengantisipasi Han yang Gelap 132. Thal’at Pasya Meminta Saran dan Masukan dariku Padahal Kemarin Dia Adalah Musuhku 133. Thala’at Pasya Menawarkan Kepadaku untuk Meninggalkan Istanbul! 134. Anwar Pasya yang Ikut dalam Gerakan Menentangku Datang untuk Meminta Saran dan Masukan dariku 135. Sungguh Kenyataan yang Menyedihkan, Negara Berada di Tangan dan Kendali Seorang Militer yang Tidak Berprestasi 136. Tidak Mungkin Bisa Mengambil Sebuah Keputusan yang Tepat Sementara Intelijen yang Memasok Informasi dan Data Juga Tidak Tepat 137. Kita Tidak Punya Apa-Apa Lagi Kecuali Hanya Keimanan Kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala BAB III: BIOGRAFI RINGKAS PARA TOKOH Ibnu Al-Aniin Mahmud Kamal (1870 - 1957 M) Abu Adh-Dhiya Bey (1849 - 1913 M) — 361 Abu Al-Huda Ash-Shayyadi (1849 - 1909 M) Ahmad Ridha Bey (1858 — 1930 M) Ahmad Izzat Pasya (1864 - 1937 M) Ahmad Orabi Pasya (1841 — 1911 M) Ahmad Mukhtar Pasya (1839 -1918 M) Adham Pasya (1884 — 1919 M) Ismail Pasya (1830 — 1895 M) Akram Bey (1847 - 1914 M) Anwar Pasya (1881 — 1922 M) Auram (Avram) Galanti Tahsin Pasya Jawed (Cavit) Pasya (1875 — 1898 M) Gladstone (1809 — 1898 M) Husain Jahid (1874 — 1957 M) Husain Auni Pasya (1820 — 1876 M) Disraeli (1804 — 1881 M) Said Pasya (1838 — 1914 M) Asy-Syarif Hasan (1856 - 1931 M) Dhiya Pasya (1825 — 1880 M) Thal’at Pasya (1874 — 1921 M) Abbas Hilmi Pasya (Abbas II) (1874 - 1944 M) Abdul Haqq Hamid (1852 - 1937 M) Sultan Abdul Aziz Aziz Au Al-Mishri (1879 — 1959 M) Iryani Zadah Ahmad As’ad (1865 — 1941 M) Ali Jawad Bey Ali Su’awi (1838 — 1878 M) Colmar Freiherr Von Der Goltz (1843 - 1916 M) Fuad Pasya (1815 — 1969 M) Fathi Okyar (1880 - 1943 M) Konstantin (W. 1453 M) Kamal Bek (Bey) Muhammad Taufik Fikrat (1867 — 1915 M) Sultan Muhammad Rasyad yang Bergelar Muhammad V Sultan Mahmud 11(1784 — 1839 M) Mahmud Syaukat Pasya (1856 - 1913 M) Midhat Pasya (1822 — 1885 M) Murad Bey (1853 — 1914 M) Sultan Murad V Napoleon III (1808 - 1873 M) Dokter Nazhim Selaniki (1870 — 1926 M) Nazhim Pasya (1858 — 1913 M) Nikolai (Nicholas) 11(1868 — 1918 M) Niyazi (1873 — 1914 M) |
Specific Detail Info | |
Image | ![]() |
Download PDF |
atau gunakan fasilitas google search dengan memasukan kata kunci |
Back To Previous |